Hidrokarbon adalah senyawa kimia organik yang terdiri dari dua unsur utama, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Sederhananya, hidrokarbon adalah senyawa yang molekulnya hanya tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Adanya atom C dan H dalam senyawa dapat ditunjukkan dengan uji pembakaran. Pada pembakaran sempurna, karbon berubah menjadi CO2 yang dapat dikenali karena mengeruhkan air kapur, sedangkan hidrogen menhadi H2O yang dapat mengubah warna kertas kobal yang berwarna biru menjadi merah jambu. Contoh hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari adalah gas alam, bensin, minyak tanak, solar , parafin (lilin) dan lain-lain.
Kegunaan Hidrokarbon
Sumber utama hidrokarbon adalah gas alam dan minyak bumi. Hidrokarbon terutama digunakan untuk keperluan bahan bakar, baik sebagai bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas. selain itu, tidak kalah pentingnya hidrokarbon digunakan sebagai pelarut, sumber hidrogen, pelumas, bahan baku senyawa organik lainnya, dan bahan baku industri, seperti plastik dan karet sintetik.
Perbedaan Sifat Senyawa Karbon Organik dan Anorganik
Senyawa Organik | Senyawa Anorganik |
1. Sangat kurang stabil terhadap pemanasan | 1. Lebih staabil terhadap pemanasan |
2. Mempunyai titik cair dan titik didih yang relatif rendah | 2. Mempunyai titik didih jauh lebih tinggi |
3. Lebih mudah larut dalam pelarut non polar | 3. Lebih mudah larut dalam air |
4. Reaksi umumnya berlangsung lambat | 4. Reaksi berlangsung lebih cepat |
Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk empat ikatan kovalen. sesuai dengan nomor atom golongannya, karbon mempunyai 4 elektron valensi. Oleh karena itu untuk mencapai konfigurasi elektron oktet, karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen.
Selain itu, atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai. Rantai karbon yang terbentukpun bervariasi, yaitu lurus, bercabang, dan melingkar.
Atom karbon memiliki sifat khas yang membuatnya menjadi unsur paling penting dalam kehidupan di Bumi. Dengan memiliki empat elektron valensi, karbon mampu membentuk empat ikatan kovalen yang kuat dengan atom karbon lainnya atau dengan atom unsur lain seperti hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Kemampuan inilah yang memungkinkan karbon membentuk rantai karbon yang panjang, bercabang, atau bahkan membentuk struktur cincin. Fleksibilitas dalam membentuk ikatan inilah yang menjadi dasar terbentuknya jutaan senyawa organik yang kompleks, mulai dari molekul sederhana seperti metana hingga biomolekul kompleks seperti protein dan DNA.
Kedudukan Atom Karbon
Dalam senyawa organik kedudukan atom karbon dibedakan sebagai berikut:
- atom karbon primer, bila mengikat langsung 1 atom karbon lain
- atom karbon skunder, bila mengikat langsung 2 atom karbon lain
- atom karbon tersier, bila mengikat langsung 3 atom karbon lain
- atom karbon kuarterner, bila mengikat langsung 4 atom karbon lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar