Capaian pembelajaran mengacu pada tujuan atau hasil yang diharapkan dari proses pendidikan atau pembelajaran. Ini adalah deskripsi konkret tentang apa yang diharapkan siswa ketahui, mengerti, dan mampu lakukan setelah menyelesaikan suatu program pembelajaran atau pelajaran tertentu. Capaian pembelajaran sering diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang spesifik dan terukur untuk menggambarkan tingkat pencapaian yang diinginkan.
Tujuan dari menetapkan capaian pembelajaran adalah untuk
memberikan arah yang jelas dalam desain pembelajaran dan juga untuk memastikan
bahwa siswa benar-benar mencapai pemahaman dan keterampilan yang diinginkan.
Dalam konteks pendidikan formal, seperti kurikulum sekolah atau perguruan
tinggi, capaian pembelajaran membantu mengukur kesuksesan pembelajaran dan
memberikan pedoman bagi guru dalam merancang materi dan metode pembelajaran.
Capaian pembelajaran dapat berupa berbagai hal, seperti
pengetahuan faktual, pemahaman konsep, keterampilan praktis, kemampuan berpikir
kritis, kemampuan berkomunikasi, sikap, dan nilai-nilai tertentu. Penting untuk
merumuskan capaian pembelajaran dengan jelas dan spesifik sehingga dapat diukur
secara objektif. Misalnya, capaian pembelajaran dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan
bisa berupa "Siswa dapat menjelaskan siklus air secara detail" atau
"Siswa mampu melakukan eksperimen sederhana untuk mengamati reaksi
kimia."
Dengan memiliki capaian pembelajaran yang terdefinisi dengan
baik, pendidik dapat mengarahkan pengajaran mereka dengan lebih efektif, siswa
memiliki panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka, dan proses
evaluasi dapat dilakukan untuk mengukur sejauh mana capaian tersebut tercapai.
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai
kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk
memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih
operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga
mereka mencapai akhir fase. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran
ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
Pendidik dapat
(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan
pembelajaran, (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan pemerintah, atau (3)
menggunakan contoh yang disediakan. Pendidik menentukan pilihan tersebut
berdasarkan kemampuan masing-masing. Dalam Platform Merdeka Mengajar,
pemerintah menyediakan contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, rencana
pelaksanaan pembelajaran atau yang sering dikenal sebagai RPP, dan modul ajar.
Dengan kata lain, setiap pendidik perlu menggunakan alur tujuan pembelajaran
dan rencana pembelajaran untuk memandu mereka mengajar; akan tetapi mereka
tidak harus mengembangkannya sendiri.
Proses
perancangan kegiatan pembelajaran dalam panduan ini dibuat dengan asumsi bahwa
pendidik akan mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran
secara mandiri, tidak menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Oleh
karena itu, apabila pendidik menggunakan contoh, proses ini perlu disesuaikan
dengan kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar