Pembelajaran Model Bermain Peran (Role Play)

Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih menggali dan memahami orang lain dengan tugasnya masing-masing, melalui pemecahan permasalahan sosial nyata yang dihadapi oleh kelompoknya. Model ini juga akan berdampak pada pemahaman nilai-nilai sosial maupun pribadi, sehingga dapat melatih rasa saling menghargai, kerja keras, dan sifat demokratis.

Langkah model pembelajaran tersebut sebagai berikut.

1) Pemanasan, dalam kegiatan ini guru menyampaikan permasalahan yang berkaitan dengan pengalamansiswa, sehingga siswa dapat merasakan dan mengeksplorasi permasalahan tersebut secara akurat berdasarkan pengalaman atau imaginasinya. Permasalahan dapat disajikan melalui bacaan, cerita lisan, pertanyaan, atau film.

2) Menentukan peran masing-masing anggota kelompok, dalam kegiatan ini, siswa dan guru berdiskusi untuk menjelaskan berbagai karakter dengan apa yang disukainya atau tidak disukainya, perasaannya, dan sebagainya. Selanjutnya menentukan sukarelawan untuk berperan dalam masingmasing karakter tersebut.

3) Menentukan langkah pemecahan masalah:

         Masing-masing siswa menentukan langkah kegiatan yang akan dilaksanakannya, dapat dibantu oleh guru melalui pertanyaan misalnya, tentang apa yang diobservasi, di mana, dan bagaimana caranya.

         Mempersiapkan peran yang akan dilaksanakan melibatkan antara lain karakter, kesukaan atau kebiasaan, cara berfikir, dan cara kerja yang diperankannya. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting, karena akan menentukan keberhasilan keseluruhan pembelajaran.

4) Pelaksanaan masing-masing tugas anggota sesuai dengan tugas atau peran yang sudah direncanakan. Perlu ditegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar bermain drama, tapi lebih memberikan pengalaman dan pemahaman kepada siswa bagaimana seseorang memiliki peran dan tanggungjawabnya. Selain itu siswa diharapkan memiliki ide-ide baru yang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya sebagai hasil perwujudan pencapaian kompetensinya.

5) Diskusi dan evaluasi hasil observasi dan tugas yang berkaitan dengan ketepatan tugas yang diberikan, waktu, atau tempat obervasi yang bersifat umum yang melibatkan pemain maupun observer. kegiatan ini bukan mendiskusikan perannya tepat atau tidak, tapi menekankan pada hal-hal yang sangat penting berkaitan dengan kompetensi yang harus dicapai, misalnya: sikap terbuka, materi pelajaran sesuai, dan cara kerja yang tepat.

6) Langkah berikutnya adalah sharing pendapat antarsiswa, siswa dengan guru yang mendiskusikan hasil dari langkah sebelumnya, sehingga memungkinkan ada penggantian peran. Hasil dari langkah ini adalah fokus perbaikan dalam pelaksanaan, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih baik.

7) Diskusi dan evaluasi seperti bagian No. 5.

8) Sharing pengalaman dan generalisasi. Peran guru dalam kegiatan ini adalah membimbing siswa untuk menemukan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah dari permasalahan yang serupa, sehingga siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupannya.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FEATURED

Recent Posts

Tayangan Halaman