Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses. Yang pertama adalah pemutusan ikatan antar atom dari senyawa yang bereaksi dan selanjutna proses penggabungan ikatan kembali antar atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru. Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan kalor (endoterm) , sedangkan proses penggabunganikatan merupakan proses yang membebaskan kalor (eksoterm).
Energi Disosiasi Ikatan
Energi
disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu
ikatan 1 mol suatu gas menjadi gugus-gugus molekul gas.
Contoh
CH4(g) → CH3(g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol
CH3(g)
→ CH2(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol
Reaksi
tersebut menunjukkan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C-H dari molekul CH4 menjadi gugus CH3
dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425 kJ/mol, tetapi pada pemutusan
ikatan C-H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan sebuah
atom gas H diperlukan energi yang lebih besar yaitu 480 kJ/mol. Jadi meskipun
jenis ikatannya sama, tetapi dari gugus yang berbeda, diperlukan energi yang
berbeda pula.
Energi Ikatan Rata-rata
Energi
ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.
CH4(g)
→
CH3(g) + H(g) ∆H
= +425 kJ/mol
CH3(g)
→ CH2(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol
CH2(g)
→ CH(g) ∆H = +425 kJ/mol
CHg)
→ C(g) + H(g) ∆H
= +335 kJ/mol
Jika
keempat reaksi tersebut dijumlahkan akan diperlukan energi 1.665 kJ/mol
sehingga jika diambil rata-ratanya, maka untuk setiiap ikatan didapatkan nilai
+416,25 kJ/mol. Jadi energi ikatan rata-rata dari ikatan C-H adalah sebesar
416,25 kJ/mol.
Energi
ikatan rata-rata merupakan besaran yang cukup berarti untukmemperkirakan
besarnya energi dari suatu reaksi yang sukar ditentukan melalui pengukuran
langsung dengan kalorimeter.
Energi
ikatan dapat digunakan sebagai petunjuk kekuatan ikatan dan kestabilan suatu
molekul. Molekul dengan energi ikatan besar berarti ikatan dalam molekul
tersebut kuat, yang berarti stabil, sedangkan molekul dengan energi ikatan
kecil berarti mudah terurai.
Selain
dapat digunakan sebagai informasi kestabilan suatu molekul, nilai energi ikatan
rata-rata atau energi disosiasi ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan
nilai perubahan entalpi suatu reaksi. Perubahan entalpi merupakan selisih dari
energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan dengan energi yang terjadi dari
penggabungan ikatan.
∆H = ∑ energi
ikatan zat pereaksi – ∑ energi ikatan hasil reaksi
Contoh 1
Diketahui
energi ikatan rata-rata:
C=C ; 607 kJ/mol
H-H ; 436 kJ/mol
C-H ; 415 kJ/mol
C-C ; 348 kJ/mol
Hitunglah
H pada reaksi: C3H6(g) + H2(g) →
C3H8(g)
Penyelesaian
Struktur
reaksi:
(6
C-H + C=C + C-C + H-H ) – ( 8 C-H + 2 C-C)
∆H = ∑ energi
ikatan zat pereaksi – ∑ energi ikatan hasil reaksi
∆H = (6 C-H + C=C + C-C + H-H ) –
( 8 C-H + 2 C-C)
∆H = {(6 x 415) + 607 + 348 + 436}
– {(8 x 415) + (2 x 348)}
∆H = 3,881 - 4,016
∆H = - 135 kJ/mol
Contoh 2
Diketahui energi ikatan rata-rata
C–H ;
413 kJ/mol
Cl–Cl
; 242 kJ/mol
C–Cl ; 328 kJ/mol
H–Cl ; 423 kJ/mol
Hitunglah ∆H reaksi CH4 + Cl2 ®CH3Cl + HCl
Penyelesaian
Reaksi CH4 + Cl2 ®CH3Cl + HCl
Struktur
reaksi:
4 C–H + Cl–Cl ® 3 C–H + C–Cl + H–Cl
∆H = ∑ energi
ikatan zat pereaksi – ∑ energi ikatan hasil reaksi
∆H
= ((4 x 413) + 242) – ((3 x 413) + 328 + 423)
∆H
= (1,652 + 242) – (1,239 + 328 + 423)
∆H
= (1,894 - 1,990)
∆H
= -96 kJ/mol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar