90. Referensi apa yang bisa digunakan untuk mendukung implementasi Capaian
Kepala satuan pendidikan dan pendidik
dapat menggunakan buku teks, buku panduan, dan modul ajar yang telah
diterbitkan oleh Kemendikbudristek. Pada satuan PAUD, buku panduan guru terdiri
dari buku panduan pengembangan pembelajaran, elaborasi masing-masing elemen CP,
pengembangan pembelajaran berbasis buku cerita (untuk penguatan literasi dini),
dan projek pengembangan profil pelajar Pancasila.
91. Apakah capaian akhir untuk setiap fase bisa
berbedabeda?
Pada setiap akhir fase, terdapat
kompetensi yang sama yang harus dicapai oleh peserta didik, namun alur untuk
mencapai akhir fase tersebut yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan
belajar, karakteristik, dan perkembangan peserta didik yang beragam.
92. Jika hanya 1 capaian akhir per-fase maka,
bagaimana peserta didik mengejar ketertinggalan?
Peserta didik mengejar ketertinggalan
dengan cara guru menentukan strategi pembelajaran yang tepat berdasarkan hasil
asesmen. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai
umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
93. Apakah peserta didik akan selalu berada di
fase yang sama untuk setiap mata pelajaran?
Peserta didik tidak selalu berada di fase
yang sama untuk setiap mata pelajaran. Penetapan fase didasarkan pada hasil
asesmen, seorang peserta didik mungkin saja berada di fase yang berbeda untuk
beberapa mata pelajaran. Penyesuaian dimungkinkan pada fase yang berbeda dari
Capaian Pembelajaran (CP) setiap mapel.
94. Apa
yang dimaksud dengan perangkat ajar?
Perangkat ajar merupakan buku teks dan
modul ajar yang membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Melalui perangkat ajar, guru diharapkan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran
yang semakin bermakna, selaras dengan prinsip yang mengedepankan pembelajaran
sesuai tahapan dan kebutuhan peserta didik.
95. Bagaimana cara mengakses perangkat ajar?
Perangkat ajar dapat diakses melalui media
cetak dan secara daring.
Media cetak: buku teks akan
disediakan Kemendikbudristek secara daring dan cetak dengan prosedur distribusi
sesuai peraturan berlaku.
Daring: modul ajar dapat diakses
dan digunakan pada platform Merdeka Mengajar dengan mengikuti langkah-langkah
petunjuk.
96. Apa yang dimaksud dengan modul ajar?
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi
tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam
satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul
ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan
dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul yang disediakan
Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta
didik. Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar
secara keseluruhan.
97. Bagaimana cara menggunakan modul ajar di
dalam kelas?
Untuk perencanaan pembelajaran, guru
memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul
ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
98. Apakah silabus dan RPP tetap dibuat?
Silabus dan RPP tetap dibuat. Silabus dan
RPP dikembangkan sesuai dengan standar proses atau Surat Edaran Nomor 14 tahun 2019
tentang Penyederhaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
99. Apa kaitan RPP dengan modul ajar?
Modul ajar pada dasarnya adalah
perencanaan pembelajaran secara lengkap disusun berdasarkan topik dalam lingkup
kelas. Sementara ATP merupakan perencanaan pembelajaran untuk jangka waktu
lebih panjang dalam lingkup satuan pendidikan. Silabus dapat dikembangkan
dengan menggunakan atau mengadaptasi ATP yang disediakan oleh pemerintah maupun
alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan secara mandiri.
Modul ajar dapat dianggap sebagai RPP,
sehingga guru yang menggunakan modul ajar yang disediakan oleh pemerintah
ataupun mengembangkan secara mandiri, tidak perlu lagi membuat RPP secara
terpisah. Guru dapat mengembangkan modul ajar melalui adaptasi modul ajar dari
pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan konteks satuan
pendidikan.
100. Apakah buku teks yang ada sekarang masih
bisa dipakai?
Buku teks yang ada saat ini masih dapat
digunakan selama isinya selaras dengan Capaian Pembelajaran. Buku teks adalah
salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk membantu guru dan peserta didik
dalam mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
101. Apakah Kriteria Ketuntasan Minimal masih
akan berlaku pada Kurikulum Merdeka ini?
Ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif. Asesmen
formatif pada pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan
pembelajaran.
102. Jika tidak ada KKM, bagaimana guru akan
menentukan apakah capaian belajar peserta didik sudah memadai atau belum?
Capaian belajar sudah memadai atau belum
diketahui dengan mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru
diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran
dan aktivitas pembelajarannya.
103. Bagaimana acuan lingkup materi yang menjadi
rujukan untuk evaluasi hasil belajar akhir dari satuan pendidikan dalam bentuk
ujian sekolah?
Acuan lingkup materi yang menjadi rujukan
untuk evaluasi akhir adalah kompetensi esensial pada tujuan pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu.
104. Bagaimana bentuk rapor intrakurikuler?
Rapor intrakurikuler disusun dalam bentuk
kualitatif dan kuantitatif dengan nilai akhir mempertimbangkan hasil asesmen
sumatif dan formatif.
105. Apakah laporan hasil belajar intrakurikuler
berbasis Capaian Pembelajaran (CP) setiap periodik semester atau fase?
Laporan hasil belajar intrakurikuler akan
diberikan kepada peserta didik pada setiap akhir semester.
106. Apakah ada kenaikan kelas jika pada
Kurikulum Merdeka menggunakan fase? Bagaimana kriteria kenaikan kelas?
Ya, ada kenaikan kelas. Peserta didik dapat
melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan potret ketercapaian tujuan
pembelajaran.
107. Apakah satuan pendidikan yang telah
menerapkan SKS dapat menggunakan Kurikulum Merdeka?
Satuan pendidikan dapat menerapkan
Kurikulum Merdeka dan tetap menggunakan SKS, dengan tetap merujuk pada Capaian
Pembelajaran (CP) yang ada.
108. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran
sesuai tahap capaian peserta didik?
Pembelajaran sesuai tahap capaian peserta
didik merupakan salah satu semangat dalam merdeka belajar, di mana pengajaran
pada peserta didik disesuaikan dengan tingkat capaian dan kemampuan awal
mereka. Pertama, guru melakukan asesmen terhadap level pembelajaran peserta
didik. Peserta didik kemudian dikelompokkan berdasarkan tingkat capaian dan
kemampuan yang serupa. Guru selanjutnya memberikan intervensi pengajaran dan
beragam aktivitas pembelajaran sesuai dengan level pembelajaran tersebut, bukan
hanya melihat dari usia dan kelasnya. Guru mengajarkan kemampuan dasar yang
perlu dimiliki peserta didik dan menelusuri kemajuannya. Sebagai ilustrasi,
jika anak berada di kelas IV SD namun kemampuan dasar yang dimiliki belum
sampai ke level yang diharapkan pada level kelas tersebut, maka guru perlu
memberikan intervensi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik saat itu,
menuntaskan kebutuhan belajarnya, dan tidak memaksakan pengajaran yang ada di
level kelas IV.
109. Bagaimana cara guru mengajarkan peserta
didik untuk mengembangkan kompetensi dan bukan hanya mengajar konten?
Guru menganalisis kompetensi yang ada di
Capaian Pembelajaran (CP) per fase lalu menurunkannya pada kompetensi yang
dicapai peserta didik di kelas yang diajarnya. Kompetensi ini disusun secara
berjenjang dari awal tahun hingga akhir tahun. Guru kemudian menurunkan
kompetensi ini dalam indikator capaian kompetensi untuk diukur dalam asesmen
(bisa dalam bentuk lembar amatan atau bentuk asesmen yang lain).
Guru juga berkomunikasi dengan peserta
didik dan orang tua selama proses pembelajaran terkait dengan hasil asesmen
(diagnostik, formatif, dan sumatif) secara intensif, transparan, dan personal.
Selanjutnya, bila belum mampu untuk melakukannya sendiri, guru dapat bekerja
sama dengan guru lain untuk melakukan analisis dan menurunkannya menjadi alur
tujuan pembelajaran.
110. Apakah itu platform Merdeka Mengajar?
Salah satu platform teknologi yang
disediakan untuk mendukung para guru agar dapat mengajar menggunakan Kurikulum
Merdeka dengan lebih baik, meningkatkan kompetensinya, dan berkembang secara
karier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar