Rumah Belajar adalah salah satu portal pembelajaran berbasis
online yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekom) Kemdikbud
yang merupakan hasil pengembangan portal sebelumnya yang diluncurkan pada 15
Juli 2011, berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik
dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran.
Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa
saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul
halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar. Pada menu
Fitur Utama terdapat delapan kelompok konten, yaitu Sumber Belajar, Buku
Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah
Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Sedangkan pada
menu Fitur Pendukung terdapat tiga kelompok konten, yaitu Karya Guru, Karya
Komunitas, serta Karya Bahasa dan Sastra. Ada pula materi pembelajaran yang
terhimpun dalam Fitur Pendukung.
Sejauh ini, Rumah Belajar telah banyak dimanfaatkan oleh
pendidik sebagai sumber media pembelajaran. Pendidik di Bengkulu Tengah, NTB,
dan Maluku Utara, misalnya, merasakan portal tersebut sangat membantunya dalam
mencari materi pembelajaran. Peserta didik pun tambah bersemangat dengan media
pembelajaran berbasis internet tersebut. Meskipun demikian, tanpa sambungan
internet di kelas pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap
dapat dilaksanakan. Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dulu melalui
gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil undungan itu disimpan dalam alat
penyimpan data, seperti flashdisk/USB, atau compact disc (CD). Dalam kelas,
materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline).
Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat
memanfaatkan konten Rumah Belajar. Bertujuan mendorong peserta didik pro-aktif
dalam proses pembelajaran, bisa saja seorang atau beberapa orang peserta didik
diminta mengunduh materi terlebih dulu. Kemudian materi itu ditayangkan secara
luring di kelas untuk dibahas bersama. Dalam hal ini pendidik bertindak sebagai
fasilitator. Bagi pendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal),
ketiadaan sambungan internet bukan menjadi kendala dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar. Asal ada kemauan,
pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di mana
saja dan kapan saja.
Dalam memanfaatkan Rumah Belajar pengguna akan di dampingi
oleh Duta Rumah Belajar yang telah dipilih dari 34 Provinsi. Mereka merupakan
perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, dalam melakukan Sosialisasi pemanfaatan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya
pemanfaatan Rumah Belajar di masing-masing provinsinya.
Source : Portal Rumah Belajar
Salam dari Kota Tasikmalaya Pak. Saya juga ngeblog di sini pak https://www.inibudi.web.id
BalasHapusTerimakasih pak Budi sudah mau mampir di blog saya
Hapus